Warga jado DOmpu terima pembagian sembako ramadhan

Puluhan warga jado rt 9-10 kelurahan dorotangga dompu,jumat 26/07/2013 dini hari datang beramai-ramai untuk mengambil pembagian sembako yang di bagikan oleh syamsudin sebagai kepala lingkungan jado, dalam pembagian sembako ini ia tidak mengambil pusing, saya bagi sembako ini masing-masing 10 kilo perorang, dalam pembagian itu ia menuliskan 3 nama warga dia memberikan 30 kilo beras sembako (2 karung beras sembako) dan ia menyuruh untuk di bagikan sendiri beras itu dan warga langsung membagikan masing masing 10 kilo perorang sesudah mereka pulang dari tempat pembagian itu. 


Pada dasarnya pembagian sembako ini adalah pembagian yang secera beraturan dan meraka menungggu pembagian yang di bagikan satu persatu oleh seorang pembagi sembako itu,semabko yang keluar pada bulan ramadhan itu membuat warga senang karna mereka bisa menggunaka beras sembako itu untuk berbuka dan mkan sayur dan sembako ini snagat membantu warga dalam memenuhi keshiidupannya sehari-hari.

Bagaimana dengan warga yang sebagian tidak mendapatkan beras sembako ini ? Dalam hal ini salah satu warga yang berinisial M mengatakan bahwa yang mendapatkan sembako atau bantuan dari pemerintah  tiap tahun ataupun tiap bulan itu hanya orang-orang itu saja,dan ia menceritakan bahwa ia tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah maka  dari itu ia menyalahkan pemerintah bahwa pemerintah itu tidak adil, yang menurutnya  bahwa pemerintah itu harus membagi rata antara warga yang satu dengan warga yang lain misalnya si A mendapatkan bulan ini dan si B harus mendapatkan bulan  depan begitupun si C harus mendapatkan juga kan itu baru di nama pemerintah yang adil. ujarnya saat di temui dirumahnya kemarin. (ay)

Berpolitik tanpa kejujuran apa jadinya ....?

Sukarno pernah berkata tugasku adalah labih mudah yaitu mengusir penjajahan belanda dari tanah air indonesia, tugasmu menjadi sulit, yaitu menghadapi bangsa mu sendiri”  bukan penjahan, penindasan atau koruptor yang paling berbahaya sebenarnya, karena dalam keadaan sadar akan sangat mudah untuk mendeteksi dan menghadapinya apalagi yang dimaksud adalah bukan dari bangsa kita sendiri, mereka hanya bentuk istilah yang kita berikan terhadap orang-orang yang mengambil dan merampas hak lain.  yang paling berbahaya adalah kebodohan dan cara berpikir masyarakat yang terkontaminasi oleh pengaruh kondisi keterpurukan yang menimpa selama berabad-abad lamanya. sehingga memaksa masyarakat beranggapan bahwa kebenaran dan kejujuran  memang tidak akan pernah ada di muka bumi ini. kondisi semacam ini membuat keterpurukan  kian menjadi-jadi, masyarakat makin lama semakin kehilangan keberaniannya, untuk menyatakan benar dan salahnya sebuah persoalan bahkan karena kondisi seperti ini terlah menjerumus untuk membenarkan yang salah dan menyalahkan yang benar sesungguhnya kejujuran telah kehilang  makna dalam batin rakyat kita.
Kondisi seperti ini yang tergambar di atas memang menunjukkan suasana degradasi moral besar-besaran telah terjadi dalam tubuh bangsa ini dengan masiv. Apakah yang menyebabkan semua ini, adalah pertanyaan yang wajib kita jawab bersama-sama tentunya.... marilah kita mencoba mengingat ingat kembali sebatas yang mampu kita ingat saja lalu kita ralat satu  demi satu kejadian-kejadian yang mungkin berkaitan.mungkin kita dapat menemukan satu-persatu dari banyaknya penyebab semua ini.
sistem politik
Entah apa yang selah denagan berpolitik dinegeri ini, boro-boro menghasilkan pemimpin yanag membawa kemajuan, ujung-ujungnya menyisahkan partikaian dan konflik  anatara elit politik lainnya., bahkan antar rakyat dengan rakyat jelata. Lalu bagaimana dengan sistem politik yang kita akui dinegara ini yaitu domokrasi.  Demokrasi yang selalu di agung-agungkan bahkan demokrasi diakui sebagai sistem berpolitik terbaik di seantero jagad raya ini. Dimana hukum demokrasi berbunyi bahwa suara mayoritas adalah penentu segalanya, apakah ada yang salah dengan demokrasi kita, ataukah justru kita yang salah dalam mengartikan demoktrasi itu sendiri,dan atau jangan-jangan kita belum siap untuk berpolitik dan berdemokrasi.
Moral bangsa
Mengapa orang yang kita pilih selama ini slalu saja sama,,,,,,,, MENGECEWAKAN, apakah kita masyarakat yang slalu salah memilih, Atau janga-jangan partai politik yang justru salah menawarkan dan mengusun orang yang di calonkan dalam partainya, ataupun memang seluruh partai yang pernah ikut pemilu adalah partai asal-asalan saja/partai abal-abalan.
Tidak ada yang salah atau yang patu untuk dislahkan dalam hal ini, yang perlu kita pekirkan adalah solusi dari segala persoalan yang sedang kita hadapi bersama ini. Lewat tulisan ini pulah saya mencoba mengajak pembaca yang budiman untuk berpikir dan berbuat demi kejayaan dan kemajuan masyarakat serta bangsa yang kita cintai ini, pertanyaannya adalah dapatkah kita untuk mengakuinya secara jujur dan berani kesalahan yang terjadi selama ini, seandainya para politisi berani dengan  jujur mengakui segala kelebihan dan kekurangannya dalam berpolitik, masyarakat pasti akan jujur dalam penilaian dan pilihannya tanpa embel-embel apapun. Maka tidak akan ada upaya membeli suara ( many politic) yang kini telah mengakar dalam kehidupan berpolitik bangsa indonesia  karena yang melakukan many politic adalah politisi yang tidak mampu mendapatkan kepercayaan rakyat ( politisi gadungan ) tidak akan ada pula politisi karbitan/politisi dadakan.
Mari kikta wujudkan demokrasi tanpa many politic untuk mendapatlkan pemimpi bersih yang berani melawan korupsi. (ay**)

Anak - Anak Juga Manusia

Rangga Alvin & Aulia 
Sejak lahir ada dua macam pengaruh yang berlaku pada pendidikan watak seorang anak. Yang pertama kecenderungan turun temurun, yang biasa orang nama kan adalah sifat atau watak dari pada nenek dari berjuta-juta nenek moyang, yang setiap anak memungkin dia menjadi orang baik atau orang kurang baik. Selalu ada kecenderungan dalam dirinya yang ahrus di tekan dan diberantas, dalam memelihara itu orang tua berperan pengting karena lingkungan orang tua dan rumah tangga itu adalah pengaruh dari yang maha penting.  Menurut pendapat para ahli psikologi menunjukkan bahwa bentuk umum kehidupan manusia sangat di tentukkan selama lima tahun pertama.

Orang tua yang bertengkar sangat memberikan pengaruh yang snaghat buruk pada anaknya, anak-anak yang tumbuh pada suasan yang tidak tenang dan bermusuhan akan menjadikan seorang anak menjadi tidak tenang, gugup dan mengakibatkan anak itu kurang sopan dengan kelakuannya. Ketika kita sering membentaknya ataupun mencaci makinya maka akan menumbuhkan manusia yang tidak menyenangkan.tetapi orangtua juga bisa jatuh kedalam sikap ekstim, coba kita liat ibu-ibu yang memanjakan anak-anaknya sehinggap anak-anak ini kelak tidak bisa kuasa  untuk menghadapi pukulan hidup. Dan ada jugaorang yang membela  sikap seorang ibu yang demikian itu, pada umumnya memang benar karena kebiasaan seorang bapak yang ntidak memprhatikan anak-anaknya merupakan ketidak seimbangan pada anak-anaknya dan sangat buruk akibatnya dengan memanjakan anak ynag di lakukan oleh si ibu.

Padahal dari pengaruh kedua orang tua itu sangat besar sekali terhadapa pertumbuhan sifat ataupun watak seorang anak dan tiada ada orang yang menyangka bahwa keberhasilan ataupun kegagalan  seoarang anak itu tergantung pada kedua orangtuanya..(Ay)


MEMBANGUN BUDAYA MEMBACA MASYARAKAT DI PERPUSTAKAAN MESJID USWATUN HASANAH JADO


Kondisi pendidikan di Dompu yang carut marut ini, diperparah dengan rendahnya minat membaca dari masyarakatnya.  Hal ini bisa diidentifikasi dari minimnya antusias masyarakat untuk mendatangi perpustakaan terdekat.  Dewasa ini,  masyarakat kita telah terjerumus ke dalam budaya hidup konsumtif dan hedonistik,  sehingga hidup dan kehidupannya terperangkap dalam stagnasi intelektual.
Diperlukan perubahan cara berpikir dan tindakan dari masing-masing pihak.  Mengoptimalkan peran wadah atau lembaga kemasyarakatan dan keagamaan (perpustakaan masjid) serta memaksimalkan fungsinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,  merupakan  sebuah solusi konkrit yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Fakta sejarah membuktikan, fungsi masjid di jaman nabi Muhammad  SAW bukan saja sebagai pusat kegiatan ibadah yang bersifat ubudiah,  tetapi juga merupakan pusat kegiatan muamalah,  baik yang bersifat politik,  ekonomi,  sosial,  pendidikan,  budaya maupun pertahanan dan keamanan.
Akan tetapi,  masjid yang ada pada saat ini hanya berkisar pada  tempat rutinitas ibadah mahdah saja.  Sedikit sekali  masjid yang memaksimalkan peran dan fungsinya untuk kemajuan jama’ah dan lingkungannnya.  Bahkan,  yang sangat mengerikan, muncul image di mata masyarakat bahwa masjid dewasa ini dijadikan “sarang” untuk pembinaan dan pelatihan para teroris.   Sehingga pada akhirnya minat masyarakat untuk memakmurkan masjid menjadi terkikis.
Minimnya perhatian pemerintah,  kurangnya tenaga profesional untuk mengurus perpustakaan masjid, perpustakaan yang tidak terurus,  dan rendahnya antusias masyarakat terhadap perpustakaan masjid,  merupakan masalah yang harus dipecahkan bersama-sama.
Oleh karena itu,  sebagai lambang agama yang memiliki fungsi vital bagi pencerahan spiritual dan peningkatan intelektual serta pengembangan kesalehan sosial,  maka masjid harus dikembalikan pada fungsinya semula.  Salah satu aspek yang perlu ditonjolkan dari potensi masjid adalah peran dan fungsinya sebagai “kawah candradimukanya” generasi Islam untuk menambah wawasan dan pengetahuan sekaligus pengembangan potensi mereka.  Sehingga cahaya Islam yang telah redup bisa bersinar lagi dan mampu menjadi mercusuar peradaban dan kebudayaan dunia. (aa)

GTA

GTA
dukungan AKHDIANSYAH

akhdiansyah

wadunggapidompu

Translate